Jumat, 14 September 2012

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TRANSFORMATOR



LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
TRANSFORMATOR



 




















Disusun Oleh :
Dian Budi Susanti XII IPA1



SMA NEGERI 1 MAOSPATI
MAGETAN, JATIM
2011 / 2012
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
TRANSFORMATOR

                        A. Tujuan: Mengamati hubungan jumlah lilitan dan tegangan dalam transformator.

                        B. Alat dan Bahan:
                        1. Kumparan 1000 lilitan 1 buah
                        2. Inti besi U 1 buah
                        3. Inti besi I 1 buah
                        4. Kumparan 500 lilitan 1 buah
                        5. Papan rangkaian 1 buah
                        6. Saklar 1 kutub 1 buah
                        7. Kabel penghubung 2 buah
                        8. Jembatan penghubung 4 buah
                        9. Multimeter 1 buah
                        10. Catu-daya 1 buah
C. Cara Kerja:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang   
    diperlukan.  
2. Membuat rangkaian seperti gambar di samping.
J  Kumparan 500 lilitan dipasang sebagai kumparan primer (input).
J  Kumparan 1000 lilitan dipasang sebagai kumparan sekunder (output).
J  Saklar S dalam keadaan terbuka dipasang
       pada kumparan primer.
J  Multimeter digunakan sebagai voltmeter dengan batas ukur 50 V AC.
3. Menghubungkan catu-daya ke sumber tegangan PLN (alat masih dalam keadaan mati).
4. Memilih tombol tegangan keluaran 3 V AC.
5. Memeriksa kembali rangkaian.
6. Menghidupkan catu–daya.
7. Menutup saklar S, kemudian mengukur dan mencatat hasil tegangan pada kedua kumparan.
8. Membuka kembali saklar S lalu mengubah tegangan keluaran output menjadi 6 V AC.
9. Melakukan langkah seperti langkah 7 dan mencatat hasilnya.
10. Menukar tempat kumparan 500 lilitan dengan 1000 lilitan.
11. Mengulangi langkah 6-9 dengan tegangan output 9 V dan 12 V AC.
                        D. Hasil Pengamatan
                         
Output catu-daya

N primer (Np)

N sekunder (Ns)

Vp
(volt)

Vs
(volt)
1
2
3
4
5
6
7
3 volt
500
1000
2,8
4,2
0,5
0,67
6 volt
500
1000
5,6
7,4
0,5
0,72
9 volt
1000
500
9
2
2
3,5
12 volt
1000
500
13
4
2
3,25


                        E. Analisa Data
                        1. Voutput = 3 volt ; Np = 500 lilitan ; Ns =1000 lilitan ; Vp = ;
                            Vs =  = 4,2 volt ; = = 0,5 ; = = 0,67.
                        2. Voutput = 6 volt ; Np = 500 lilitan ; Ns = 1000 lilitan ; Vp = ;
                             Vs =  = 7,4 volt; =  = 0,5 ; =  = 0,72

                        3. Voutput = 9 volt ; Np = 1000 lilitan ; Ns = 500 lilitan ; Vp =  =9 volt;
                            Vs =  = 2 volt ; =   = = 3,5

                        4. Voutput = 12 volt ; Np = 1000 lilitan ; Ns = 500 lilitan ; Vp = ;
                            Vs =  =4 volt ;  =   =  = 3,25
                        5. Kolom 6 sebanding dengan kolom 7. Jika kolom 6 naik maka kolom 7 juga naik.
                        6. Hubungan antara kolom 2 dan 3 dengan 4 dan 5 adalah sebagai berikut:
                                    a. Jika Np < Ns maka Vp < Vs , hal itu disebut step up (menaikkan tegangan).
                                    b. Jika Np > Ns maka Vp > Vs , hal itu disebut step down (menurunkan  
                                        tegangan).
                        7. Persamaan yang dapat diambil dari hubungan antara tegangan dengan jumlah lilitan  
                            adalah
                        8. Transformator memiliki prinsip kerja memindahkan energi listrik dengan cara induksi
                            elektromagnetik.
                        9. Transformator berfungsi untuk menaikkan atau menurunkan tegangan.
                        10. Contoh penggunaan transformator dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk
                            menyalurkan listrik dari pembangkit menuju ke konsumen.

                        F. Kesimpulan
                         
Dari percobaan dan hasil yang diperoleh, dapat diambil kesimpulan bahwa hubungan antara jumlah lilitan dan tegangan adalah sebagai berikut:
                        a. Jika Np < Ns maka Vp < Vs , hal itu disebut step up (menaikkan tegangan).
                        b. Jika Np > Ns maka Vp > Vs , hal itu disebut step down (menurunkan tegangan).